Sabtu, 09 April 2011

Empat Nama, Satu Eksistensi

Hey kau Kirana, balas itu pesanku..
Temanku kesepian, tidak bergetar, terkapar
Hujan menjebak langkahku,
dingin membunuh nafsu
Ah penat, bosan, kaku, mati!
Dan kau Yasmine..
Jangan diam saja kau,
bujuklah kawan mu itu
Ah selalu saja begitu, kaku
Lalu kau Putri, kau bukan lagi putri kecil,
peri kecil, atau permaisuri sekalipun
Kau hanya embel-embel, diam saja kau!
Masih saja,
terkapar, tidak bergetar
Dan Eka? Seharusnya berbuat apa kau?
Dasar nama yang bodoh
Kalian tidak punya eksistensi, sensi
Dan ini lagi..
Tabung kecil yang membosankan!
Sajian acara produk yang tidak jelas
Lalu toket yang di andalkan!
Hah


'Saya ingin marah, tapi amarah saya memuai di langit, rasa geram, berontak dan hujatan hanya memantul-mantul dan bergaung di dinding hati, selanjutnya tercekat dan berhenti di kerongkongan sebelum sempat di muntahkan, setelah menyadari kebingungan selanjutnya.
"Saya marah kepada siapa? Apakah kemarahan saya akan menyelesaikan keadaan dan membuat 'empat sekawanan' ini menjadi manis lagi seperti kemarin yang lalu?"

4 komentar:

  1. biasa, tapi kok bagus yaa???
    berarti puisimu keren!!

    BalasHapus
  2. haha makasih apresiasinya Astri :)

    BalasHapus
  3. kirana, yasmine, putri, eka ..
    apakah atda makna konkrit nya ???

    BalasHapus